Rabu, 28 Maret 2012

Penghasut dan Penggunjing (Ghibah)

Bergaul Dengan Penghasut dan Penggunjing. Kelompok berandal yang kerjaannya sekitar menggunjing (ghibah), menghasut (namimah), main kartu dan sejenisnya. Bolehkah bergaul dengan mereka? Perlu diketahui, mereka adalah kelompok dimana saya berada, rata-rata terikat dengan hubungan persaudaraan, nasab, persahabatan dan sebagainya.

 
Bergaul dengan kelompok yang menyimpang tersebut berarti memakan daging bangkai saudara-saudara mereka. Sungguh mereka benar-benar dungu, karena Allah telah menyebutkan di dalam al-Qur’an: “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya”. (QS. al-Hujurat: 12)

Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dalam pergaulan mereka. Naudzubillah. Mereka telah melakukan dosa besar. Wajib bagi anda menasehati mereka, jika mereka mau menerima dan meninggalkan perbuatan itu, maka itulah yang diharapkan. Jika tidak, maka hendaknya anda menjauhi mereka. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: “Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al-Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir) maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam”. (QS. an-Nisa: 140)

Allah menyatakan bahwa orang-orang yang duduk-duduk bersama mereka yang apabila mendengar ayat-ayat Allah mereka mengingkarinya dan mengolok-oloknya, Allah menganggap orang-orang tersebut sama dengan mereka. Ini merupakan masalah yang sangat serius, karena berarti mereka keluar dari agama (murtad). Maka orang yang bergaul dengan orang-orang durhaka selain itu adalah seperti halnya mereka yang bergaul dengan orang-orang durhaka yang kufur terhadap ayat-ayat Allah dan mengolok-oloknya. Jadi orang yang duduk di tempat gunjingan adalah seperti penggunjing dalam hal dosa, karena itu hendaknya anda menjauhi pergaulan dengan mereka dan tidak duduk-duduk bersama mereka.

Adapun hubungan kuat yang menyatukan anda dengan mereka, sama sekali tidak berguna kelak di hari kiamat, dan tidak ada gunanya saat anda sendirian di dalam kubur. Orang yang dekat, suatu saat pasti akan anda tinggalkan atau meninggalkan anda, lalu masing-masing akan menyendiri dengan amal perbuatannya. Allah SWT telah berfirman di dalam al-Qur’an: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (QS. az-Zukhruf: 67)

(Fatwa syaikh Utsamin, Fatawa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin juz 2 hal 394).

2 komentar:

Rahmita Sari.,M.Pd mengatakan...

Assalamualaikum Ukhti, kalo kita memiliki tetangga yang suka menggunjing bahkan suka mengganggu kita bagaimana, sikap menanggapinya

heru_anto mengatakan...


Mba. Rahmita Sari, kl buat admin jika itu tdk benar ya biarkan aja!, jk ketemu tetep aja baik, Mba.Rahmita langsung mengadu/lapor sama Allah Swt. di waktu Sholat Tahajud tuh enak bener loh.....kemudian serahin deh semuanya sama yg di Atas karena Allah maha tau yg terbaik bt diri kita ato orang yg menjelekan kita...ok! mohon maaf jika balasan komen sangat telat, semua karena kesalahan saya ..oke tetap semangat dan positif terus!

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution